JAKARTA, Investment Director Indonesia PT Aberdeen Asset Management Bharat Joshi menilai, sektor perbankan akan mencatatkan kinerja yang jauh lebih baik pada tahun 2017.
Sebelumnya, yakni pada 2016, kinerja perbankan berada pada titik rendah. Joshi mengungkapkan, perbaikan kinerja sektor perbankan Indonesia salah satunya disebabkan minimnya eksposur kredit terhadap sektor komoditas.
Selain itu, meski kinerja tidak terlalu baik pada 2016, namun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) relatif stabil.
“NPL relatif stabil, tidak sampai ke 4 persen atau 5 persen tapi di bawah 5 persen itu bagus. Ini kondisi yang menurut saya masih sehat,” kata Joshi di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Selain itu, Joshi juga menyatakan masih ada ruang yang terbuka lebar bagi perbankan nasional untuk tumbuh.
Pasalnya, akses masyarakat Indonesia kepada institusi finansial masih terbilang rendah dibandingkan negara-negara lainnya di kawasan Asia, yakni di bawah 40 persen.
Oleh sebab itu, dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, maka Joshi menyarankan agar perbankan nasional mengoptimalkan penggunaan kanal digital berupa akses mobile.
Ini juga mempertimbangkan tingginya penetrasi ponsel maupun ponsel pintar di tengah-tengah masyarakat. Joshi menuturkan, saat ini meskipun tidak memiliki rekening perbankan, namun sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki ponsel.
Dengan demikian, kanal digital diyakini Joshi dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap institusi keuangan, dalam hal ini adalah perbankan.
“Dengan kanal digital, masyarakat tidak perlu pergi ke bank, apalagi jika jaraknya jauh. Toko-toko kelontong modern bisa menjadi kanal perbankan,” tutur Joshi.
Sumber :Kompas.com