JAKARTA – Mengawali bulan Mei ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak mixed. Meski demikian, Rupiah masih mampu menembus level Rp13.100 per USD.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan Rupiah masih berasal dari dolar indeks. Bank of Japan yang belum menggelontorkan paket stimulus, membuat yen menguat terhadap dolar AS tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
“Terlebih kalau Juni nanti kan masih dipertanyakan apakah bank sentral AS, the Fed menaikkan suku bunganya atau enggak. Tapi bukan serta merta berdampak ke Rupiahnya. Kita lihat kineria ekonomi Indonesia juga,” jelas dia kepada Okezone di Jakarta, Senin (2/5/2016).
 [Baca juga: Rupiah Rp13.180, Menguat Tajam di Akhir Pekan]
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia sempat menguat ke Rp13.156 per USD. Namun, kali ini kemudian kembali melemah 9,5 poin ke level Rp13.189 per USD.
Sementara itu, Yahoofinance mencatat Rupiah menguat 17,5 poin atau 0,13 persen menjadi Rp13.180 per USD. Hari ini, Rupiah bergerak dengan angka tertinggi di Rp13.180 per USD, dengan angka terendahnya berada di Rp13.198 per USD.
Sumber : OKEZONE.COM