Industri BPR dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang baik, hal ini terlihat dari aset, kredit yang disalurkan, dana pihak ketiga yang dihimpun dan jumlah nasabah yang layani oleh BPR. Jumlah aset industri BPR pada Juni 2015 mencapaiRp 94.195 milyar atau tumbuh sebesar 17,26% dibandingkan posisi Juni 2014. Pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh tumbuhnya kredit yang berhasil disalurkan oleh BPR, sampai dengan Juni 2015 kredit yang disalurkan tumbuh 12,50% dari Rp 65.507 milyar pada Juni 2014 menjadi Rp 73.694 milyar.
Dana masyarakat yang berhasil dalam bentuk tabungan dan deposito pada  Juni 2015 masing-masing mencapai Rp 18.064 milyar dan Rp 43.486 milyar, jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 9,61% dan 22,01% dibandingkan posisi Juni 2014. Pertumbuhan penyaluran dan penghimpunan dana yang dilakukan oleh BPR diikuti pula meningkatnya jumlah masyarakat yang dilayaninya, pada Juni 2015nasabah yang dilayani Industri BPR mencapai 14.332.829 rekening atau tumbuh 7,88% dibandingkan posisi setahun sebelumnya. Industri BPR/BPRS menempati peran yang cukup strategis dalam perekonomian Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan juga merupakan garda terdepan dalam gerakan literasi keuangan serta memperkenalkan perbankan kepada masyarakat marginal. Pemahaman mengenai dinamika dan karakteristik UMKM dan masyarakat kecil merupakan ciri khusus keberadaan BPR.
Dalam memberikan pelayanan jasa keuangannya kepada UMKM dan masyarakat, ada beberapa hal unik dan spesifik yang menjadi kunci sukses dan nilai lebih daya saing BPR dibandingkan Bank Umum. Keunikan tersebut antara lain lokasi yang dekat dengan masyarakat, prosedur dan proses pembiayaan yang sederhana dan singkat, mengutamakan pendekatan dan hubungan personal sesuai dengan sosial budaya masyarakat setempat, serta skim produk kredit yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan demikian, Industri BPR merupakan garda terdepan dalam memberikan literasi dan edukasi keuangan kepada para pelaku UMKM. Industri BPR yang mendorong UMKM menjadi bankable, dan industri BPR yang mendampingi, melatih dan membantu pemasaran UMKM.
Agar BPR dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada UMKM, BPR harus mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya, sehingga dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Sebagai langkah awal kami, untuk semakin meningkatkan Peran BPR untuk meningkatkan daya saing yaitu melalui kegiatan Rapat Kerja Nasional yang dirangkai dengan kegiatan Seminar Nasional dan EXPO UMKM dengan
Tema “Industri BPR-BPRS Sebagai Pilar Ekonomi Daerah Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat†yang diadakan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada tanggal 26-27 Oktober 2016.