JAKARTA – Menindak lanjuti hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke-13, Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya menggelar Pisah Sambut dan Serah Terima Jabatan Pengurus DPD Perbarinod DKI Jaya dan Sekitarnya, pada Kamis 22 Juni 2023. Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Aston Priority Simatupang & Conference Center, Jakarta, ini secara resmi memberikan estafet kepengurusan kepada Henry Palthy Tambunan sebagai ketua Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya yang baru, untuk periode 2023-27.
Sebelumnya, dalam Musda DPD DKI Jaya dan Sekitarnya yang diadakan di Hotel Mercure Ancol pada 8-9 Juni 2023, menghasilkan keputusan ketua baru DPD Perbarindo DKI Jaya dan sekitarnya adalah Henry Palthy Tambunan. Henry meraih suara terbanyak (92 suara) dari dua kandidat lainnya yaitu Antonius Tedy dan Kimnadi. Setelah Musda, DPD Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya menggelar acara pisah sambut dan serah terima jabatan.
Serah terima jabatan dilakukan oleh Ketua DPD sebelumnya Ricardo Simatupang bersama Sekretaris Antonius Teddy dengan Ketua DPD terpilih yaitu Henry Palthy bersama Sekretaris Gatot Mahmuri. Dalam seremoni tersebut, diserahterimakan semua dokumen kepada pengurus yang baru diantaranya adalah sertifikat HGB Rumah Perbarindo yang menjadi salah satu bukti keberhasilan program kerja dari pengurus DPD DKI sebelumnya yang diketuai oleh Ricardo Simatupang.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Perbarindo DKI Jaya periode 2019-2023 Ricardo Simatupang mengatakan pelaku BPR dan BPRS di DKI Jakarta dan Sekitarnya cukup tangguh meski mengalami tantangan berat berupa pandemi Covid-19. “Pertumbuhan industri BPR walaupun terjadi Covid-19, dana pihak ketiga tumbuh lebih dari 10% bahkan sampai 12%. Demikian juga kredit, pada 2019-2020, 2020-2021 tetap tumbuh. Memang industri BPR itu boleh dikatakan punya daya tahan yang cukup kuat dalam situasi yang tidak terkendali. Saya kira di Jakarta dan sekitarnya tidak ada BPR yang kalah saing karena Covid-19, artinya industri ini cukup tangguh,” ujar Ricardo Simatupang, dalam sambutannya.
Tantangan lainnya, kata Ricardo adalah tingginya angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BPR yang masih di atas 5% sehingga menghambat bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) bekerjasama dengan BPR dan BPRS dalam penyaluran kredit. “Bagi teman-teman yang pernah ikut dengan Bank DKI sejak 5-6 tahun lalu, pasti pernah berbicara mengenai NPL dibawah 3% dan Risk Tolerancenya 5% sehingga jarang sekali sekarang bisa dapat kerjasama dengan BPD atau bank umum, meskipun nasabah BPR dan BPRS itu tidak sama dengan bank umum dan BPD sehingga tidak bisa disamakan dalam melihat penyaluran kredit,” kata Ricardo.
Menurut Ricardo, saat ini jumlah anggota Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya berkurang menjadi 180 saja, sudah termasuk BPRS. Sebelumnya pada 2014, jumlahnya masih sebanyak 187. Terkait keanggotaan, Ricardo mengingatkan pentingnya Perbarindo DKI Jaya mempunyai value serta kecerdasan dalam berorganisasi.
Selain Ricardo, kepengurusan periode sebelumnya Marihot Situmorang juga memberikan pesan kepada pengurus baru. “Kepengurusan kami dulu langsung masuk ke area Covid-19. Walaupun begitu kami tetap menjalankan kegiatan positif. Kami meminta maaf jika ada kekurangan di masa lalu. Harapan kami bagi pengurus baru agar lebih kencang lagi. Semoga kedepan mendapat keuntungan dan BPR/BPRS mampu membawa keuntungan bagi rakyat kecil,” kata Marihot.
I Made Winarta, salah satu pengurus Perbarindo DKI Jaya, berharap pengurus baru agar terus menjalankan program kerjasama dengan BPD. “Pada 2023 ini semoga yang dicita-citakan dari awal berjalan. Semoga kerjasama dengan Bank DKI bisa mengimplementasikan Tabungan Bersama,di bawah komando Pak Henry,” kata Made.
Sebagai ketua DPD Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya yang baru, dalam acara itu, Henry Palthy turut menyampaikan pandangan umum dan visinya ke depan, ditemani Gatot Mahmuri sebagai Sekretaris. Henry mengingatkan pentingnya BPR untuk naik kelas, dalam hal ini dia menekankan agar pengurus dan anggota untuk lebih mengenalkan BPR kepada khalayak umum. Dalam mengenalkan BPR dan BPRS, sambil mengenalkan produk deposito BPR dan BPRS.
“Selling Point kita ini Suku Bunga Deposito. Kalau Suku Bunga Deposito tidak bisa kita jual, jual apa lagi? Namun jangan harap jika tidak ada yang mengenal BPR, tiba-tiba mau deposito. Nah itu PR saya ke depannya,” ujar Hanry.
Hal lain yang disampaikan Henry ialah pentingnya peningkatan kualitas SDM BPR dan BPRS, yang telah menjadi perhatian pengurus dari tahun ke tahun. Dalam kepengurusan barunya, Hanry akan membuat program kerja peningkatan kualitas SDM melalui program berbagi cerita atau sharing keberhasilan BPR melalui podcast sehingga menginspirasi BPR lainnya.
Sebagai penutup, Henry juga menerangkan akan berupaya mewujudkan PR-PR yang belum diselesaikan. “Besar harapan saya dibantu oleh para pengurus yang lainnya, setidaknya standar kami minimal setara dengan prestasi di masa Pak Ricardo. “ ujar Henry.
Dalam acara itu sebanyak tujuh perwakilan komisariat turut menyampaikan pesan dan harapan kepada kepengurusan baru. Salah satunya dari Edy Pratiknyo dari Komisariat Bekasi Timur, yang berpesan agar program yang baik di era pengurus sebelumnya tetap dilanjutkan.