Jakarta – Pemerintah mengajak perbankan lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor perikanan dan kelautan. Sehingga, industri dari sektor tersebut bisa tumbuh dan berkembangan.
Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merilis Peraturan Presiden (Perpres) nomor 3/2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.
“Masalah kebijakan bahwa bank di Indonesia saat ini diminta untuk meningkatkan alokasi pagu kredit kepada kredit mikro. Sehingga kita pengen teman-teman perbankan juga memahami kebijakan yang ada, dan bisa share bahwa kebutuhan kredit modal usaha di perikanan sekarang ini juga cukup besar,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo, usai acara Bisnis Forum di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
“Untuk perbankan, sebetulnya kita dorong ke semuanya, dari hulu ke hilir. Pemasaran pun juga. Kinerja kita ini dari laporan OJK kan sudah bagus dengan NPL nya yang turun,” lanjut Nilanto.
Perbankan pun telah merespons keinginan pemerintah. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Ade Bachtiar dari Biro Pengembangan Bisnis Mikro BCA, mengatakan, kredit perikanan BCA meningkat signifikan pada tahun lalu. Outstanding kredit perikanan BCA di tahun 2016 mencapai Rp 5,6 triliun, naik hampir empat kali lipat dari tahun 2015 yang jumlahnya Rp 1,8 triliun.
Hal tersebut menurutnya didorong oleh semakin fokusnya pemerintah untuk mendongkrak pembangunan ekonomi dengan mengandalkan sektor perikanan di mana pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pemberantasan illegal fishing.
“Kami menyadari perikanan kini menjadi tulang punggung berkelanjutan perekonomian. Potensi perikanan di Indonesia masih sangat cerah,” kata Ade.
Pertumbuhan kredit BCA kepada sektor perikanan bertumpu pada segmen penangkapan dan pemasaran perikanan. Berdasarkan data BCA, penangkapan dan pemasaran mendominasi kredit BCA terhadap sektor perikanan yang masing-masing mencapai Rp 2,5 triliun (tumbuh 317% dari tahun 2015) dan Rp 2,4 triliun (tumbuh 187,7% dari tahun 2015).
Sumber : detik.com