Skip to content
Menu
PERBARINDO
  • HOME
  • PENGURUS
    • DPP PERBARINDO
    • DPD PERBARINDO
  • ANGGOTA
  • TENTANG KAMI
  • KONTAK KAMI
  • GALLERY
  • DOWLOAD MATERI
  • REGULASI
    • UNDANG-UNDANG PERBANKAN
    • REGULASI OJK
    • REGULASI LPS
    • REGULASI BI
    • REGULASI PEMERINTAH
    • REGULASI DEPARTEMEN KEUANGAN
    • REGULASI PPATK
PERBARINDO

Bunga Kredit Bank Masih Bisa Turun di Bawah 10%

Posted on August 15, 2017July 10, 2018

Bunga Kredit Bank Masih Bisa Turun di Bawah 10%

Jakarta – Suku bunga kredit dinilai jadi salah satu faktor penyebab lesunya daya beli masyarakat Indonesia.

Dari data uang beredar Bank Indonesia (BI) per Juni 2017 suku bunga kredit rata-rata di perbankan nasional tercatat masih di atas 10% yakni 11,77% dari bulan sebelumnya 11,83%.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan penurunan bunga kredit bisa terjadi tergantung pada permintaan masyarakat pada kredit itu sendiri.

“Kalau pasar longgar ya bunga bisa turun, tapi kalau ketat ya bunganya naik, selalu seperti itu,” kata David saat dihubungi detikFinance, Selasa (15/7/2017).

Dia mengatakan, saat ini ketersediaan dana di perbankan cukup aman. Namun memang permintaan kredit masih lemah.

“Untuk mendorong kredit memang seperti ayam dan telur. Penurunan bunga atau kepercayaan masyarakat dan dunia usaha dulu yang ditingkatkan? Kalau kondisi bisnis bagus saya yakin kredit akan tumbuh sesuai harapan,” ujarnya.

Bunga Kredit Bank Masih Bisa Turun di Bawah 10%

Dia mengatakan, BI berpotensi menurunkan suku bunga acuan BI 7-days Repo Rate. Hal ini karena adanya indikator ekonomi yang baik seperti rendahnya inflasi inti, kurs yang relatif stabil dan kondisi eksternal yang kondusif.

“Seperti India baru turunkan suku bunga, reaksi pasarnya bagus, Indonesia juga bisa karena ada peluang, kan The Fed lebih lambat dari ekspektasi,” ujarnya.

Bunga kredit diharapkan turun, meskipun bukan obat mujarab untuk mendorong kredit. Dibutuhkan stimulus lain seperti pelonggaran loan to value (LTV) dan stimulus fiskal lainnya.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan saat ini kondisi likuiditas perbankan sudah cukup longgar.

Dengan kondisi penyaluran kredit yang belum normal dan suku bunga acuan dari Amerika Serikat (AS) belum ada kenaikkan maka ada kesempatan bank untuk menurunkan suku bunga kredit.

“Namun semuanya tergantung likuiditas di pasar uang. Kalau ini bisa berjalan lancar, maka penurunan bunga kredit bisa saja dilakukan,” ujarnya

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Glen Glenardi mengatakan saat ini yang jadi masalah bukan suku bunga kredit. Tapi memang kondisi yang kurang kondusif.

“Tidak semudah membutuhkan stimulus atau menurunkan suku bunga. Tapi memang masyarakat daya belinya lagi lemah,” ujarnya.

Sumber : Detik.com

PERBARINDO CHANNEL

MEDIA BPR ONLINE

MEDIA BPR ONLINE FEB 2020

KUISIONER MAGANG BPR-BPRS

Recent Posts

  • KUESIONER PROGRAM MAGANG BPR – BPRS
  • Webinar Banking Outlook 2021 – Senin, 21 Desember 2020
  • Pelaksanaan Seminar Daring Nasional Legal & Compliance Challenge 2021. “Peran Komisaris dan Direktur Kepatuhan dalam Membangun BPR yang Tangguh”
  • Webinar Audit IT Sesuai Regulasi – Jumat, 18 Desember 2020
  • Seminar Daring Nasional Legal & Compliance Challenge 2021. “Peran Komisaris dan Direktur Kepatuhan dalam Membangun BPR yang Tangguh”
  • Tips Literasi & Edukasi BPR-BPRS Melalui TikTok
  • Training Online #4 PERBARINDO-PEFINDO
  • Workshop Virtual PPATK 25 November 2020

RUMAH PERBARINDO

Komplek Patra II No. 46
Jl. Ahmad Yani – Bypass, Cempaka Putih
Jakarta Pusat 10510
Telp   : 021-4261445
Fax     : 021-4261463
email : dpp@perbarindo.or.id
www.perbarindo.or.id

LINK

  • BI
  • OJK

SISTEM INFORMASI PERBARINDO

©2021 PERBARINDO | perbarindo.or.id