Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit menurun dan suku bunga simpanan berjangka bergerak bervariasi pada Januari 2017. Suku bunga kredit tercatat sebesar 12,03 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 12,04 persen.
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Rabu 1 Maret 2017 menyebutkan, untuk suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 6, 12 dan 24 bulan yang masing-masing tercatat sebesar 7,10 persen, 7,27 persen dan 7,14 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,11 persen, 7,31 persen dan 7,38 persen.
Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3 bulan tercatat meningkat dari 6,69 persen pada Desember 2016 menjadi sebesar 6,75 persen di Januari 2017. Suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1 bulan tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya yakni sebesar 6,46 persen.
Menurut bank sentral, suku bunga kredit yang tercatat menurun dan suku bunga simpanan berjangka bergerak bervariasi di Januari 2017, telah memengaruhi akselerasi pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh melambat.
Pertumbuhan M2 melambat pada Januari 2017. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.938,7 triliun atau tumbuh 9,8 persen (yoy), lebih rendah pertumbuhannya dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 10,0 persen (yoy).
Berdasarkan komponennya, melambatnya pertumbuhan M2 bersumber dari lebih rendahnya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dari 17,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 14,1 persen pada Januari 2017, serta komponen surat berharga selain saham yang menurun sebesar 8,5 persen (yoy) pada Januari 2017 setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 0,9 persen (yoy).
Melambatnya pertumbuhan M2 juga dipengaruhi oleh kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat. Hal ini tercermin dari meningkatnya simpanan Pemerintah Pusat di BI dan Perbankan. Posisi simpanan Pemerintah Pusat pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar Rp290,1 triliun atau tumbuh 32,8 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,5 persen (yoy).
Sumber : Infobanknews.com