JAKARTA – Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga 7 Mei 2016 mencapai Rp39,12 triliun. Jumlah itu mencapai 39,12 persen dari target penyaluran yang ditetapkan pemerintah Rp100 triliun dengan opsi upsize sebesar Rp120 triliun.
Penyaluran kredit dengan suku bunga 9 persen per tahun itu diberikan kepada 1.640.524 debitor.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Braman Setyo menyebutkan, rincian penyaluran kredit tersebut adalah BRI sebesar Rp29,06 triliun kepada 1.504.367 debitor, Bank Mandiri Rp5,92 triliun kepada 119.005 debitor, BNI Rp4,12 triliun kepada 16.302 debitor, Bank Sinarmas Rp9,7 miliar kepada 592 debitor, Bank NTT Rp11,9 miliar kepada 252 debitor, serta Bank Kalbar Rp0,8 miliar kepada enam debitor.
Lebih lanjut Braman mengatakan, salah satu upaya untuk memenuhi target penyaluran sebesar Rp100-120 triliun tersebut, pemerintah akan menambah lembaga penyalur KUR, baik bank maupun nonbank.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini sebanyak 35 bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) telah mendapatkan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi penyalur KUR.
â€Mereka akan mengikuti beberapa tahapan untuk menjadi penyalur KUR. Di antaranya, setelah mendapatkan rekomendasi OJK adalah membangun SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) dengan Kementerian Keuangan, membangun sistem informasi dengan perusahaan penjamin, dan perjanjian kerja sama pembiayaan dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dalam hal ini Kemenkop dan UKM,†paparnya.
Menurut Braman, dari 35 bank dan LKBB, sebanyak 15 bank telah membangun‎ online system dengan SIKP dan mendapat rekomendasi dari Kementrian Keuangan untuk menjadi bank penyalur KUR. Sisanya, sebanyak 20 bank dan LKBB sedang dalam proses membangun online system dengan SIKP yang terdapat di Kementrian Keuangan.
â€Dengan bertambahnya bank penyalur, diharapkan akan mempercepat realisasi penyaluran KUR tahun ini,†imbuh Braman.
Sementara, Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram menyatakan, sejak digulirkan pertama kali pada 2007, KUR sudah berkembang secara pesat. Dari sisi anggaran, apabila pada tahun 2007 hanya tersedia Rp27 triliun, kini sudah tersedia mencapai Rp100-120 triliun.
â€Tingkat suku bunga juga terus bergeser hingga masuk ke single digit, yaitu 9 persen. Bahkan, rencananya, tahun depan akan turunlagi menjadi 7 persen,†kata Agus.
Tak hanya itu, eksistensi KUR juga melibatkan multisektor dan multidimensi yang melibatkan partisipasi mulai dari level presiden hingga pelaku usaha mikro dan kecil. Bank penyalur KUR pun tidak hanya bank milik pemerintah (BUMN) dan bank pembangunan daerah (BPD). Kini bank swasta pun sudah mulai turut menjadi penyalur KUR.
Sumber : OKEZONE.com