Aset Meningkat, Kinerja BPR se-Jabar Masih Ok

Ada yang menarik bila mencermati kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat. Setidaknya dari sisi aset saja, pada posisi Januari 2020, industri BPR yang berada di Tanah Pasundan ini mencatat aset sebesar Rp20,60 triliun atau naik  dari Rp18,58 triliun pada Januari 2019. Pertumbuhan penyaluran kredit dianggap sebagai motor dalam peningkatan aset BPR tersebut.

Hingga Januari 2020, secara umum bisa dikatakan kinerja BPR-BPRS yang beroperasi di Jawa Barat masih menunjukkan tren positif. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan aset 12,42%, dana pihak ketiga (DPK) 11,88%, dan kredit BPR 12,36% atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, fungsi intermediasi BPR juga tergolong tinggi. Ini bisa dilihat dari tingkat LDR 107,44%. Hanya sayang nilai NPL BPR se-Jabar masih tergolong tinggi yaitu berada diangka 8,28%.

Saat ini tercatat BPR yang berdomisili di Jabar memiliki jaringan kantor sebanyak 244 kantor pusat, 390 kantor cabang dan 260 kantor pelayanan kas, dengan total aset BPR di Jabar per Januari 2020 sebesar Rp20,60 triliun.

Sedangkan dari sisi aktiva, pertumbuhan aset BPR di Jawa Barat tersebut didorong oleh peningkatan perhimpunan dana pihak ketiga (DPK). Jumlah DPK yang berhasil dihimpun per Januari 2020 sebesar Rp14,04 triliun atau meningkat dibandingkan posisi Januari 2019 senilai Rp12,53 triliun.

Sementara dari sisi aktiva, katanya, pertumbuhan aset BPR didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit dari Rp12,65 triliun pada Januari 2019 menjadi sebesar Rp 13,84 triliun pada posisi Januari 2020. Untuk perkembangan DPK; berdasarkan jenis simpanan, deposito masih mendominasi pangsa DPK BPR di Jawa Barat yakni sebesar 68,57%. Sedangkan sisanya berasal dari tabungan.

Jika ditilik dari sisi demografi, Jawa Barat memiliki bonus demografi dimana jumlah penduduknya terbesar di Indonesia. Tahun 2020 ini diprediksi jumlahnya mencapai 49,94 juta. Optimisme dalam melalui tahun 2020 sempat disampaikan OJK saat menggelar Pertemuan Industri Tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Barat tahun 2020 di Bandung pada 30 Januari yang lalu.

Intinya OJK berkomitmen untuk terus mendorong agar kinerja perbankan di Jawa Barat tetap baik dan stabil serta berperan dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui perluasan akses keuangan. Dengan kata lain, dengan melihat kinerja BPR-BPRS se Jabar yang meningkat dari tahun ke tahun, menandakan ada kepercayaan yang meningkat dari masyakarat terhadap industri BPR baik dalam bentuk deposito maupun tabungan.

Sebagai contoh BPR-BPRS yang ada di wilayah Bekasi Timur, Jawa Barat yang terus mendapat kepercayaan dari masyarakat dengan menempatkan dananya (tabungan dan deposito). Namun kondisi perekonomian yang terguncang sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, faktanya sudah membuat kondisi bisnis secara umum anjlok. Hanya bisnis tertentu saja yang tetap berkibar di masa pandemi berlangaung misalnya; bisnis teknologi informasi, bisnis alat kesehatan dan alat kebersihan, serta tentunya bisnis terkait makanan.

Kalau pun ada peluang investasi yang masih bisa diharapkan adalah sektor perbankan, dimana pemilik modal bisa menempatkan dananya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito.

Buat anda yang tinggal di Bekasi, berikut ini adalah data BPR di Bekasi yang memberikan suku bunga deposito yang layak dipertimbangkan untuk memulai investasi di saat Corona. Roes

NO

NAMA BPR

1 BLN (%)

3 BLN (%)

6 BLN (%)

12 BLN (%)

WHATSAPP

Keterengan :

– Klik Nama BPR untuk terhubung website BPR
– Deposito minimal Rp10.000.000,-
– Data statistik diolah dari OJK januari 2020